Civic Education di Negara Spanyol

Civic Education di Negara Spanyol

Civics mulai pertama kali di perkenalkan di amerika pada tahun 1790 dalam rangka mengamerikakan bangsa amerika, sebab bangsa Amerika terdiri dari bermacam-macam suku, bangsa, ras, maupun etnik. Usaha ini di kenal dengan’theory of Americatization.’ Kemudian pada tahun 1880-an mulai diperkenalkan mata pelajaran ‘civics’ yang diisi dengan materi mengenai struktur pemerintahan negara bagian dan federasi.

Seorang ahli bernama chresore (1886), pada waktu mengartikan ‘civics’ sebagai ‘the science of citizenship’ atau ilmu kewarganegaraan, yang isinya mempelajari hubungan antara individu dan antara individu dengan negara. Dengan demikian, sampai tahun 1920-an istilah ‘civics’ telah di gunakan untuk menunjukan bidang pengajaran yang lebih khusus, yakni ‘vocational civics’ community civics dan economic civics ( gross dan Zelleny,1958 ). Diantara tujuan dari mata pelajaran ‘civics’ pada tahun 1900-an itu, adalah pengembangan ‘social skills and civic competence’ ( allen:1990 ) dan ‘ideas of good character’ (best:960) atau ide-ide tentang karakter atau watak yang baik.
Selain itu, pada tahun 1900-an, muncullah istilah ‘civic education’. menurut mahoney (somantri,1972: 8 ) civic education merupakan suatu proses pendidikan yang mencakup proses pembelajaran semua mata pelajaran, kegiatan siswa, proses administrasi, dan pembinaan dalam upaya mengembangkan prilaku warga negaranya yang baik.
Menurut winataputera civic education merupakan program pembelajaran yang memiliki tujuan utama mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sehingga siswa menjadi warga negara yang baik, melalui pengalaman belajar dan di organisasikan atas dasar konsep-konsep ilmu politik. Dalam pengertian lain, civic education juga di nilai sebagai dampak pengiring dari berbagai mata pelajaran di dalam maupun di luar sekolah, dan sebagai dampak pengiring dari interaksi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari, yang berkenaan dengan pengembangan tanggung jawab warga negara. Jadi jelaslah dalam hal ini ‘civics’ dianggap sebagai conten utama dari ‘civic education’.
Di lihat dari segi visinya, civic education dan citizenship education, dalam kenyataannya secara historis epistemologis memang tidaklah bisa dipisahkan dari perkembangan pemikiran tentang ‘social studies/ social studies education, seperti dapat dilihat di USA. Karena itu ketiganya memiliki keterkaitan satu- sama lain. Pandangan pertama, melihat citizenship education dan civic education sebagai bagian dari social studies, kedua citizenship education dan civic education, sebagai esensi atau inti dari social studies.
Sejauh ini dalam perkembangannnya di berbagai dunia, civic education memiliki nama yang berbeda-beda, namun content serta tujuannya tetap sama, yaitu upaya dalam mengembangkan warga negaranya yang baik.
Di era globalisasi saat ini, banyak dipertanyakan peranan civic education di dalam perkembangannya di dunia pendidikan, karena sejauh ini banyak warga negara yang kurang memahami negaranya, atau kurang sadar akan kewajiban dan haknya sebagai warga negara. Maka dari itu perlu di ketahui bagimana perkembangan civic education disetiap negara, agar kita dapat menganalisis esensi-esensi pembelajaran civic education disetiap negara, khususnya negara spanyol.
  


Bentuk civic education di negara Spanyol

sejarah civic education di negara spanyol
Pendidikan kewarganegaraan merupakan dimensi penting dari pendidikan yang diberikan dalam sekolah-sekolah, dimana orang muda dan warga negara menjadi aktif dalam masyarakat mereka. Dalam konteks sekolah siswa memperoleh pengetahuan keterampilan, nilai, dan disposisi untuk menjadi warga negara (Bahmueller 1999).ada banyak cara bahwa pendidikan kewarganegaraan dapat diatasi dalam sistem pendidikan formal kurikulum, informal kurikulum dan kurikulum ekstra, melalui kurikulum formal, kebanyakan mata pelajaran sekolah, siswa dapat belajar tentang sistem dan lembaga pemerintahan, demokratis, tentang politik, serta mempelajari hak dan tanggung jawab warga negara. Mereka juga mendapatkan seperangkat keterampilan relatif terhadap pengetahuan ini, seperti aktif, dan berpartisipasi terhadap kebijakan yang ada.
Dalam abad 20 pertama, spanyol berusaha membuat inovasi dan merevitalisasi kurikulum sekolahnya, lebih spesifikasi lagi para kaum muda, khususnya para kaum pelajar, mereka lebih sadar dan aktif dalam demokrasi negara mereka. Eropa pertama pada abad 20 kian mengglobal dunia, generasi berikutnya adalah negara spanyol yang kini lebih aktif terlibat dalam rangka mempertahankan pendidikan di negaranya. Banyak yang bisa dicapai dari warga muda untuk demokratisasi isu lingkungan pendidikan yang signifikan di negara mereka, yang mereka temukan bahwa banyak yang tidak mencerminkan sebagian keterlibatan warga sipil dalam masyarakatnya.
Namun, selama dekade terakhir pendekatan baru terhadap pendidikan kewarganegaraan demokratis telah muncul di beberapa bagian eropa. Menggunakan proyek penelitian kebijakan kurikulum dan sumber daya proyek-proyek besar itu telah memungkinkan untuk mengidentifikasikan proyek awal yang lebih baik, pendidikan yang melibatkan pendidkan baru untuk kewarganegaraan demokratis. Sebuah pendekatan pendidikan yang telah dibuktikan dengan didirikannya demokrasi baru di Eropa yang mencerminkan perkembangan perubahan situasi politik yang didorong oleh jatuhnya komunisme di timur eropa dan uni soviet, yang dilambangkan jatuhnya tembok berlin pada 1989. Hasil dari inisiatif ini telah menjadi konseptual, revitalisasi atau penciptaan sepenuhnya program baru untuk menjadi wag negara demokratis di dalam kurikulum sekolah, program telah mendorong pendekatan baru untuk pendidikan kewarganegaraan, berdasarkan kewarganegaraan demokratis. Riset membuktikan bahwa besarnya keterlibatan warga muda dalam demokrasi di negaranya bergantung kepada pendidikan kewarganegaraan yang sekolah-sekolah mereka berikan.
Pendidikan merupakan bagian dari program reformasi pendidkan yang terkandung dalam hukum umum untuk peraturan sistem pendidikan di negara Spanyol. Hal ini diakui dan diterima , setidaknya dalam teori, sebagai milik kurikulum sekolah dan karenanya harus menjadi bagian dari setiap sekolah di Spanyol, meskipun kebijakan pemerintah spanyol telah bergerak ke arah memberikan otonomi yang lebih besar kepada pemerintah daerah dalam hal pendidikan, spanyol jelas di identifikasi dengan negara-negara dengan sistem pendidikan nasional. Meski demikian bila dibandingkan dengan negara-negara lain dengan sistem sentralisasi pendidikan, spanyol memiliki sistem yang fleksibel karena memungkinkan untuk gelar signifikan otonomi daerah. Lebih konkret lagi kebijakan yang berkaitan dengan civic education yang di keluarkan oleh pemerintah nasional biasanya dinyatakan dalam arti luas yang menyediakan parameter yang cukup untuk menentukan ruang lingkup, pendidikan ini adalah tanggung jawab masing-masing (Comunidades Autonomas) untuk menentukan secara lebih rinci, ketentuan dalam suatu kebijakan nasional. Analisis dokumen Logse mengungkapkan beberapa dari masyarakat spanyol.
Sekarang spanyol pada dasarnya adalah demokratis, pluralistik, ekonomi kompetitif, terus berubah menjadi negara Eropa, dengan batas terbuka yang mengakibatkan mobilitas penduduk. Jadi hadirnya civic education dinegara spanyol merupakan bentk kesadaran dari para kaum muda dan kaum pelajar yang ingin terlibst aktif dalam bernegara, dengan memiliki seperangkat pengetahuan kewarganegaraan. 



perkembangan pendidikan kewarganegaraan diSpanyol
Pengajarn moral dan civic eduction (MCE) menyarankan orientasi umum pada pengajaran yang akan memfasilitasi penggabungan Mce rencana pendidikan disekolah-sekolah, dalam rencana kurikulum dan program kelas disekolah mereka. Apakah di negara spanyol pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah model bagi warga negaranya. Dalam pendidikan tentang kewarganegaraan, pendekatan ini pada dasarnya siswa diberikan pengetahuan dan pemahaman sejarah nasional, struktur pemerintahan dan proses dalam kehidupan politik. Melalui pendidikan kewarganegaraan, menyiratkan siswa aktif dalam proses belajar melalui pengalaman partisipatif dalam sekolah atau dalam komunitas lokal dan seterusnya. Proses belajar ini memperkuat komponen kognitif. Dan terakhir, pendidikan kewarganegaraan menggabungkan unsur-unsur dari berabgai model pendekatan yang di berikan kepada para siswanya dengan berbagai pengetahuan, kemampuan dan bakat, nilai-nilai dan sikap yang akan memungkinkan mereka untuk secara aktif dan cerdas mengasumsikan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan dewasa mereka sebagai warga negara. Mengingat pendektan untuk pendidikan kewarganegaraan diSpanyol tampaknya model pendidikan kewarganegaraan diSpanyol merupakan model pendidikan yang terbaik serta cocok bagi negara mereka. Karena jelas bahwa pendidikan kewarganegaraan lebih luas daripada apa yang dapat ditulis dalam kurikulum formal, kemudian melibatkan dan tersembunyi dalam kurikulum informal yang meluas ke seluruh sekolah, dan ke kegiatan ekstra kurikuler, serta pengalaman kehidupan sehari-hari siswanya. Namun demikian, CIVIC education telah didirikan dalam sekolah-sekolah dinegara spanyol. Pendidkan kewarganegaraan atau dikenal dengan istilah Educacion para la ciudadania (epc) secar eksplisit dimasukan sebagai tema lintas-kurikuler dan disajikan dalam materi pembelajaran di sekolah-sekolah. Lalu ‘moral dan Civic education’ di Pra-sekolah pendidikan ( 3 sampai 6 tahun) pendidkan dasar (6-12 tahun), atau dikenal sebagai Educacion , sekolah wajib menengah (4 tahun, untuk usia 12 hingga 16 tahun), dan pendidikan pasca wajib (Bachillerato) (2 tahun) untuk usia 16 hingga 18 tahun. 
Pada sekolah dasar, pendidikan kewarganegaraan berkaitan dengan bidang penegtahuan alam, sosial dan cultural environtment. Oleh karena itu tidak akan wajib, dan akan di integrasikan dalam 70 jam / tahun. Demikian pula, disekolah menengah, civic education terkait dengan sejarah, geografi, dan ilmu pengetahuan sosial, dimana dianggp terpisah namun terintegrasi dan tidak wajib. Pendekatan kurikuler yang diadopsi oleh reformasi pendidikan yang berkaitan dengan moral dan kewarganegaraan ini meliputi seluruh kurikulum, selain itu tidak dimaksudkan untuk menjadi pilihan alternatif beberapa siswa saja, yaitu abgi mereka ang telah memutuskan untuk tidak mengambil agama sebagai subjek. Namun hanya selama tahun terakhir wajib belajar yang memerluakn tema formal refleksi tentang hal-hal moral yang termasuk dalam bidang ilmu penegtahuan sosial, geografi dan sejarah. Permasalahn utama dalam perekmabnagn civic education di negara spanyol ialah, seberapa banyak civic education diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan yang ada di negara spanyol? Sistem pendidikan di negara spanyol telah menggantungkan satu harapannya melalui kurikuler lintas pendekatan pendidikan untuk menjawab persoalan ini.  




Komentar

Postingan Populer